Resume materi kuliah Ekonomi Sumberdaya Hutan

Pada kesempatan baik ini pembahasan ekonomi sumberdaya utan yang telah dijlani pada semester 4. Rangkumannya sebagai berikut

1. PENGERTIAN 
  • Ekonomi (economic) → bahasa Yunani, yaitu : oikos (ilmu) dan nomos (rumah tangga). Jadi Ekonomi = ilmu tentang rumah tangga manusia atau aturan-aturan dalam rumah tangga 
  • Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam melakukan pilihan dari berbagai alternatif
  • Ilmu Ekonomi Sumber Daya Hutan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memanfaatkan sumberdaya hutan, sehingga fungsinya dapat dipertahankan dan ditingkatkan dalam jangka panjang.

2. PENGERTIAN HUTAN DARI SEGI EKONOMI
  • Hutan merupakan sumberdaya yang mampu menciptakan sederetan jasa yang bermanfaat bagi masyarakat berupa lahan, vegetasi dan lingkungannya.

3. ALASAN ESDH PERLU DIPELAJARI SECARA KHUSUS
  • Proses produksi SDH tergantung alam dan memerlukan waktu lebih lama dan memerlukan manajemen waktu yang tepat 
  • Pohon-pohon yang beragam umurnya dalam luas dan volumenya memerlukan manajemen yang tidak sederhana 
  • Sumberdaya hutan memiliki potensi menghasilkan banyak komoditi berupa barang dan jasa secara bersamaan . Yang memerlukan pemasaran dan pengelolaan lestari yang tepat. 

4. PERAN ILMU ESDH SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI
  • Penyediaan devisa untuk membangun sektor lain 
  • Penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal untuk pembanguan berbagai sektor terutama untuk kegiatan industri dan sektor ekonomi lainnya.
  • Peran hutan dalam pelayanan jasa lingkungan hidup (air, paru-paru dunia, rekreasi, wisata dan lingkungan sosial (penyerapn tenaga kerja, sumber bahan baku kayu, industry dan kayu bakar


Resume materi kuliah Ekonomi Sumberdaya Hutan

5. SIFAT PRODUK SUMBER DAYA HUTAN
  • Kayu merupakan produk multiguna, sehingga diperlukan banyak jenis industri dan produk kayu hampir selalu berperan pada setiap tahapan perkembangan teknologi dan perekonomian. 
  • Konsumsi hasil hutan (kayu dan bukan kayu) relatif stabil dan investasi usahanya relatif kecil serta pengembalian modalnya dapat cepat kembali pada areal hutan alam
  • Memiliki ”forward lingkage” dan ”backward lingkage” yang kuat terhadap perkembangan sektor ekonomi lainnya.
  • Mendorong berkembangnya ekonomi pedesaan, karena sifat produk sumberdaya hutan tersebar dan volume produksinya besar, biaya angkut tinggi, sehingga dapat menciptakan kegiatan ekonomi di permukiman dekat kawasan hutan.
  • Industri hasil hutan relatif lebih muda didirikan, biasanya tidak memerlukan input teknologi tinggi dan skala usaha tidak terlalu besar. 

6. KONSEP HUTAN NORMAL
  • Hutan normal didefinisikan sebagai hutan yang dapat mencapai dan menjaga derajat kesempurnaan hutan untuk memenuhi ketentuan sesuai dengan tujuan pengelolaan 
  • Secara ideal hutan normal merupakan tegakan dengan persebaran kelas umur yang merata dan riap yang maksimal, sehingga hasil kayu yang maksimal dapat diperoleh sepanjang waktu tanpa membahayakan hasil dimasa yang akan datang
  • Untuk mencapai hutan normal diperlukanan sistem pengaturan hasil dan teknik silvikultur yang akan dipakai 
  • Perlakuan silvikultur untuk memelihara tegakan harus direncanakan pada waktu yang tepat
  • Tegakan akan dijarangi secara periodik untuk memberi ruang tumbuh yang optimal bagi tegakan 

7. DAUR DAN ROTASI
  • Daur adalah suatu periode dalam tahun yang diperlukan untuk menanam dan memelihara suatu jenis pohon sampai mencapai umur yang dianggap masak untuk keperluan tertentu 
  • Timbulnya istilah daur tidak terlepas dari konsep hutan ormal .
  • Idealnya setiap tegakan dlm suatu hutan normal akan ditebang pada umur tertentu , yaitu umur daur 
  • Oleh karena itu penentuan panjang daur merupakan salah satu keputusan kunci dlm pengelolaan hutan tanaman sama umur

8. MACAM-MACAM DAUR
  • Daur fisik 
  • Daur silvikultur 
  • Daur teknik 
  • Daur hasil volume maksimum 
  • Daur pendapatan maksimum 
  • Daur keuangan 

9. TUJUAN PENGELOLAAN HUTAN
  • Untuk memperoleh keuntungan dan nilai yang sebesar-besarnya dari hutan 
  • Perkembangan lebih lanjut dari pemungutan kayu dari hutan alam, maka kehutanan berarti mengelola hutan alam tersebut , yaitu memanen pohon yang sudah dianggap masak tebang , melindungi serta memanen hasil yang baru 
  • Pengelolaan hutan harus dselaraskan dengan karakteristik hutannya itu sendiri agar lestari dari segi produksi, lestari dari segi ekologi dan lestari dari segi sosial 

10. HUBUNGAN INPUT-OUTPUT (PRODUK) HASIL HUTAN
  • Kegiatan dibidang kehutanan adalah kegiatan-kegiatan ekonomi mulai dari penanaman sampai pemanenan 
  • Kegiatan penanaman hutan bukan hanya masalah : mencari petak-petak tanah,dan produksi bibit melainkan juga perlu ditelaah hubungan antara input dgn output, pendapatan yang optimal 

Baca juga : Resume Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Untuk teladan pada pembangunan persemaian hutan, berupa :
  • Tempat bedengan, keadaan air, unsur hara dianggap tetap (fixed faktor)
  • Input atau variabel faktor : pupuk yang diberikan bervariasi jumlahnya 
  • Output : jumlah, volume atau kualitas yang dihasilkan 

Contoh : output berupa jumlah anakan sehat yang dihasilkan dibedengan sebagai fungsi pemberian pupuk (variabel input) pada bedengan (fixed faktor)


11. JENIS-JENIS BIAYA PRODUKSI

Biaya tetap (fixed cost) :
  • biaya tetap total (total fixed cost)
  • biaya tetap rata-rata (average fixed cost) 
Biaya tidak tetap (variabel cost) :
  • biaya variabel total (total variabel cost)
  • biaya variabel rata-rata (average variabel cost)
  • biaya marginal (marginal variabel cost)

12. DEFINISI-DEFINISI DALAM PRODUKSI
  • Total fixed cost (TFC) adalah jumlah biaya2 yang tetap dibayar perusahaan berapapun tingkat outputnya (sewa gedung)
  • Total variabel cost (TVC) adalah jumlah biaya2 yang berubah menurut tinggi rendahnya output yang diproduksikan (biaya2 bahan mentah,upah, transportasi)
  • Total cost (TC) adalah penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel (TC = TFC + TVC)
  • Average fixed cost (AFC) adalah biaya tetap yang dibebankan pada setiap unit output (AFC = TFC/Q), Q=tingkat output
  • Average variabel cost (AVC) adalah semua biaya2 lain selain AFC yang dibebankan pada setiap unit output (AVC=TVC/Q)
  • Average Total Cost (ATC) adalah biaya produksi dari setiap unit output yang dihasilkan (ATC = TC/Q)
  • Marginal Cost (MC) adalah kenaikan dari total cost yang diakibatkan oleh diproduksikannya tambahan satu unit output.

13. PENGERTIAN PENDAPATAN (REVENUE)
  • Revenue berarti penerimaan
  • Revenue yang dimaksud disini adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya.
  • Ada beberapa konsep revenue yang penting untuk analisa perilaku produksi, yaitu Total Revenue (TR), Average Revenue (AR) dan Marginal Revenue (MR) 

14. RUMUS DALAM (REVENUE)
  • Total Revenue (TR) yaitu penerimaan total produsen dari hasil penjualan outputnya. Total Revenue adalah output x harga jual output (TR = TPP x harga jual atau TR = Q x P)
  • Average Revenue (AR) yaitu penerimaan produsen per unit output yang ia jual. Average Revenue tidak lain adalah harga jual output per unit (P) AR = TR = Q x P = P Q Q 
  • Marginal Revenue (MR) yaitu kenaikan dari total revenue yang disebabkan oleh penjualan tambahan 1 unit output.  MR = MPP x harga atau MR = ∆TR ∆Q 

15. KEUNTUNGAN (PROFIT)
  • Keuntungan = Pendapatan – Biaya Atau Profit = Revenue – Cost Atau Profit = (Output X Harga) – (Input X Harga)
  • Dimana : Output x Harga = Pendapatan 
  • Input x Harga = Biaya

16. Kurva Profit dan Break Even Point (BEP)
  • Break Even Point adalah titik yang menunjukkan pendapatan = biaya 
  • Profit adalah daerah yang diarsir 
  • Profit maksimum adalah tingkat produksi output (Q2) yang paling besar memberikan keuntungan/profit, yaitu jarak vertikal terjauh antara kedua kurva

Demikianlah artikel tentang Resume materi kuliah Ekonomi Sumberdaya Hutan, semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk para pembaca setia blog pustaka ilmu. Terimakasih

Post a Comment for "Resume materi kuliah Ekonomi Sumberdaya Hutan"