Bakteri Salmonella, Morfologi dan Klasifikasi
Salmonella adalah genus bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi salmonellosis, yang dapat menyebabkan sakit perut, demam, dan diare. Infeksi ini biasanya terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan yang tercemar dengan bakteri ini, seperti daging yang tidak terlalu matang, telur yang tercemar, atau makanan yang telah terkontaminasi dengan tinja hewan. Salmonella dapat diobati dengan antibiotik, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius pada orang yang memiliki sistem imun yang lemah.
Morfologi bakteri Salmonella biasanya bentuk batang yang berukuran 0,7-1,5 micrometer (µm) panjang dan 0,5-1,0 µm lebar. Bakteri ini bergerak dengan menggunakan flagel, yang terdiri dari 3-6 flagel per sel. Salmonella juga memiliki dinding sel yang khas, yang terdiri dari lapisan peptidoglikan dan lapisan lipopolisakarida. Bakteri ini juga memiliki sitoplasma yang terdiri dari selulosa dan ribosom. Bakteri ini dapat membentuk endospora (struktur yang dapat bertahan hidup dalam keadaan kering dan sulit dibunuh oleh faktor lingkungan) selama keadaan stress. Bakteri ini juga dapat membentuk koloni yang memiliki warna yang berbeda-beda, tergantung pada media yang digunakan untuk pertumbuhannya.
Bakteri Salmonella termasuk dalam kelas Proteobacteria, phylum Gram-negatif, dan family Enterobacteriaceae. Genus Salmonella terdiri dari lebih dari 2.500 spesies dan serotipe, yang dapat dibedakan berdasarkan antisera yang spesifik. Beberapa spesies yang paling sering menyebabkan infeksi pada manusia adalah S. typhi, S. enteritidis, dan S. typhimurium. Salmonella juga dapat diklasifikasikan berdasarkan biovar, yaitu varietas bakteri yang dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifat fenotipiknya, seperti kemampuan fermentasi sukrosa, produksi gas, dan produksi indol.
Salah satu penyakit yang paling sering di derita oleh manusia yang di sebabkan oleh jenis bakteri ini adalah penyakit diare. Jenis bakteri salmonella ini ada beberapa macam, dari jenis-jenis tersebut, hanya satu jenis dari bakteri salmonella, yang hanya menyerang pada manusia, yaitu salmonella typhi yang menjadi penyebab penyakit tyfus.
Morfologi Bakteri Salmonella
Salmonella adalah jenis bakteri gram negatif berbentuk batang fakultatif, tidak membentuk spora, bergerak dengan flagel peritrik (motil) dan mempunyai kehebatan metabolisme yang bersifat fakultatif anaerob. Jada bakteri ini ada yang dapat bertahan hidup pada kondisi hampa udara. Bakteri yang termasuk ke dalam family Enterobacteriacea ini merupakan bakteri patogen (merugikan) bagi manusia dan hewan. Ukuran bakteri salmonella 2-4 mikrometer dengan diameter 0.3-0.6 mikrometer.
Bakteri salmonella dapat tumbuh pada suhu 5-47 derajat celcius, dan dapat bertahan hidup pada suhu 35-37 derajat celcius. Pertumbuhan optimum terjadi pada suhu hangat, oleh karena itu, infeksi yang di sebabkan bakteri salmonella lebih banyak terjadi pada musim panas atau musim kemarau. Masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya melalui makanan yang tidak terjaga kebersihannya. Orang luar negeri mengatakan bakteri ini sebagai penyebab penyakit Foodborn.
Klasifikasi Salmonella
Kerajaan :
- Bacteria
Filum:
- Proteobakteria
Kelas:
- Gamma proteobakteria
Ordo:
- Enterobakteriales
Family:
- Enterobakteriaceae
Genus :
- Salmonella
Spesies :
- Salmonella enterica
- Salmonella arizona
- Salmonella typhi
- Salmonella choleraesuis
- Salmonella enteritidis
Secara garis besar salmonella di bagi menjadi 2:
1. Bakteri Salmonella Tifoid
Bakteri Salmonella Tifoid |
- Salmonella typhi
- Salmonella paratyphi A,B, dan C
Bakteri yang termasuk ke dalam jenis salmonella tifoid adalah bakteri salmonella yang menjadi penyebab demam enterik (typhoid) pada manusia.
2. Bakteri Salmonella Non-tifoid
Bakteri Salmonella Non-tifoid |
- Salmonelladublin (sapi)
- Salmonella cholera suis (babi)
- Salmonellagallinarum
- Salmonella pullarum (unggas)
- Salmonella aborius equi (kuda)
- Salmonella aborius ovis (domba).
Salmonella Non Tifoid adalah jenis bakteri salmonela yang menjadi penyebab penyakit yang berhubungan dengan pencernaan.
Salah satu jenis bakteri salmonella yang wiraternak pernah membahasnya adalah jenis salmonella pullorum yang menjadi penyebab penyakit berak kapur pada unggas.
(Untuk lebih detailnya silakan baca: "Salmonella Pullorum, Bakteri Penyebab Berak Kapur")
Media Perantara Pertumbuhan Bakteri Salmonella
Pada manusia, penyakit yang di sebabkan bakteri salmonella pada umumnya terjadi akibat mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi karena tidak terjaganya kebersihan sumber makanan.
Selain sumber makanan, membiasakan diri mencuci tangan sebelum juga makan dapat mengurangi resiko terserang infeksi oleh bakteri salmonella.
Pada ternak, penyebaran penyakit ini biasanya terjadi karena adanya kontak fisik antara satu ternak yang terinfeksi bakteri salmonella dengan ternak lain yang belum terinfeksi.
Dapat juga terjadi karena tidak terjaganya kebersihan makanan ternak dan peralatan peternakan seperti tempat makan dan tempat minum.
Kotoran binatang ternak yang terinfeksi bakteri salmonella, dapat juga menjadi media perantara penularan penyakit yang di sebabkan oleh bakteri salmonella.
Mengingat bakteri ini dapat bertahan hidup 1 tahun, dan hanya membutuhkan jumlah 100 bakteri untuk dapat menginfeksi tubuh binatang ternak, menjauhkan binatang ternak yang sudah terjangkit salmonella adalah langkah terbaik untuk mengantisipasi penyebaran penyakit yang di sebabkan oleh bakteri salmonella.
Bakteri salmonella dapat tumbuh secara optimum pada musim kemarau atau musim panas, oleh karena itu menjaga kebersihan pada musim tersebut harus lebih di perhatikan untuk mengurangi daya serang dari bakteri ini.
Pencegahan Bakteri Salmonella
Mencegah lebih baik daripada mengobati, karena biaya yang di keluarkan untuk mengobati lebih besar daripada dengan mencegah infeksi oleh bakteri salmonella ini.
Untuk pencegahan dan pengobatan infeksi yang di sebabkan oleh bakteri ini, dapat di ambil langkah-langkah sebagai berikut:
Pada Manusia:
- Gunakan antibiotik yang untuk mempertahankan kekebalan tubuh dari serangan bakteri salmonella.
- Hindari makanan dan minuman yang memiliki resiko sebagai media penularan salmonella
- Masak dan bersihkan makanan, hindari bahan pangan mentah terutama sayuran yang sering di jadikan lalapan.
- Selalu cuci tangan menggunakan sabun
Pada hewan ternak:
- Jauhkan binatang ternak yang sudah terinfeksi salmonella dari binatang ternak lain yang belum terinfeksi
- Gunakan pemeliharaan intensif terutama pada unggas,karena ini akan mengurangi kontak langsung dengan unggas lain yang terserang salmonella
- Menjaga kebersihan kandang dan peralatan kandang
- Gunakan antibiotik untuk menjaga kekebalan tubuh hewan ternak
Infeksi Salmonella pada peternakan unggas akan sangat merugikan wirausaha peternakan yang sedang di jalani.
Bagaimana tidak merugikan, unggas yang terinfeksi salmonella akan dengan sangat mudah menjadi agen penyebaran bakteri ini.
Dalam usaha penetasan telur, baik itu telur unggas maupun telur burung, telur yang di hasilkan dari indukan yang terinfeksi bakteri salmonella juga dapat menjadi agen penyebar bakteri salmonella. Ketika telur berada dalam mesin tetas selama masa penetasan, bakteri salmonella akan masuk ke dalam telur lain dimana kemudian akan menginfeksi doc yang hasil penetasan.
Demikianlah artikel tentang Bakteri Salmonella, Morfologi dan Klasifikasi, semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk para pembaca setia blog pustaka ilmu. Terimakasih
Post a Comment for "Bakteri Salmonella, Morfologi dan Klasifikasi"
Post a Comment