Koloid - Pengertian - Jenis Koloid
Koloid adalah suatu bentuk partikel yang terdiri dari molekul atau atom yang sangat kecil dan terdispersi dalam medium penyangga, biasanya air. Partikel koloid memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu antara 1 nm sampai dengan 1 µm, sehingga tidak dapat terlihat dengan mata telanjang dan tidak dapat ditangkap dengan filter yang biasa digunakan.
Koloid dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu koloid hidrofilik dan koloid hidrofobik. Koloid hidrofilik adalah partikel koloid yang memiliki afinitas terhadap air, sehingga mudah larut dalam air. Contohnya adalah garam yang terdispersi dalam air. Koloid hidrofobik adalah partikel koloid yang tidak memiliki afinitas terhadap air, sehingga tidak mudah larut dalam air. Contohnya adalah minyak yang terdispersi dalam air.
Koloid dapat terbentuk melalui beberapa cara, antara lain dengan cara mereduksi ukuran partikel, dengan cara pencampuran, atau dengan cara pengendapan. Koloid dapat juga dibedakan berdasarkan sifat optiknya, yaitu koloid opak, transparan, atau luminesen.
Koloid memiliki sifat-sifat yang unik yang tidak dimiliki oleh partikel yang lebih besar atau lebih kecil. Misalnya, koloid memiliki sifat Brownian Motion, yaitu gerakan acak yang terjadi pada partikel koloid yang disebabkan oleh tekanan yang diberikan oleh molekul-molekul penyangga. Koloid juga memiliki sifat Tyndall Effect, yaitu fenomena pemantulan cahaya oleh partikel koloid yang terdispersi dalam medium penyangga.
Koloid memiliki beragam aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam industri kosmetik, industri farmasi, industri makanan, dan industri lainnya. Koloid juga dapat digunakan sebagai bahan pengendali kelembaban, bahan pengikat, bahan pengemulsi, dan bahan pengikat.
yaitu koloid yang partikelnya tidak dapat larut secara individu dalam individu. Yang terjadi hanyalah penyebaran partikel tersebut. contoh : koloid mikromolekul (protein dan plastik), Koloid belerang.
Koloid Asosiasi
Koloid yang terbentuk dari gabungan partikel kecil yang larut dalam medium. Contoh koloid Fe(OH)3 .
Telah dijelaskan bahwa koloid terdiri atas dua fasa yaitu safa terdispersi dan fase pendispersi. Berdasarkan wujud dari fasa terdispersi dan medium pendispersinya maka sistem koloid dalam dikelompokkan sebagai berikut:
Ditinjau dari interaksi fasa terdispersi dengan medium pendispersinya, koloid dapat dibedakan menjadi:
Koloid Liofil
yaitu koloid yang suka berikatan dengan mediumnya sehingga sulit dipisahkan atau sangat stabil. Jika mediumnya air disebut koloid hidrofil, yaitu yang suka air. Contoh : agar - agar dan tepung kanji.
Koloid Liofob
Koloid yang tidak menyukai mediumnya sehingga cenderng memisah, dan akibatnya tidak stabil. Bila mediumnya air, disebut koloid hidrofob yang tidak suka air. Contoh : sol emas dalam air.
Koloid dapat berubah menjadi tidak koloid atau sebaliknya. Berdasarkan perubahan itu ada maka koloid dibagi menjadi :
Koloid reversible
yaitu suatu koloid yang dapat berubah jadi tak koloid, dan kemudian menjadi koloid lagi. Contoh air susu bila dibiarkan akan mengendap, tetapi bila dikocok kembali akan bercampur seperti semula.
Koloid irreversible
koloid yang setelah berubah menjadi bukan koloid tidak dapat berubah kembali menjadi koloid. Contoh : sol emas.
Demikianlah artikel tentang Koloid - Pengertian - Jenis Koloid, semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk para pembaca setia blog pustaka ilmu. Jangan lupa untuk di share dan berkomentar. Terimakasih
Koloid dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu koloid hidrofilik dan koloid hidrofobik. Koloid hidrofilik adalah partikel koloid yang memiliki afinitas terhadap air, sehingga mudah larut dalam air. Contohnya adalah garam yang terdispersi dalam air. Koloid hidrofobik adalah partikel koloid yang tidak memiliki afinitas terhadap air, sehingga tidak mudah larut dalam air. Contohnya adalah minyak yang terdispersi dalam air.
Koloid dapat terbentuk melalui beberapa cara, antara lain dengan cara mereduksi ukuran partikel, dengan cara pencampuran, atau dengan cara pengendapan. Koloid dapat juga dibedakan berdasarkan sifat optiknya, yaitu koloid opak, transparan, atau luminesen.
Koloid memiliki sifat-sifat yang unik yang tidak dimiliki oleh partikel yang lebih besar atau lebih kecil. Misalnya, koloid memiliki sifat Brownian Motion, yaitu gerakan acak yang terjadi pada partikel koloid yang disebabkan oleh tekanan yang diberikan oleh molekul-molekul penyangga. Koloid juga memiliki sifat Tyndall Effect, yaitu fenomena pemantulan cahaya oleh partikel koloid yang terdispersi dalam medium penyangga.
Koloid memiliki beragam aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam industri kosmetik, industri farmasi, industri makanan, dan industri lainnya. Koloid juga dapat digunakan sebagai bahan pengendali kelembaban, bahan pengikat, bahan pengemulsi, dan bahan pengikat.
Zat yang di dipersikan (tersebar) dalam dalam campuran disebut fase terdispersi dan yang yang mendispersikan (menyebarkan) zat terdispersi disebut medium pendispersi. Fase terdispersi dan fase pendispesinya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi harus menggunakan mikroskop ultra.
Perbandingan sifat larutan koloid dan suspensi:
Jenis Jenis Koloid
Dipandang dari kelarutannnya koloid dapat dibagi atas:
Koloid dispersi
Perbandingan sifat larutan koloid dan suspensi:
Perbandingan sifat larutan koloid dan suspensi |
Dipandang dari kelarutannnya koloid dapat dibagi atas:
Koloid dispersi
yaitu koloid yang partikelnya tidak dapat larut secara individu dalam individu. Yang terjadi hanyalah penyebaran partikel tersebut. contoh : koloid mikromolekul (protein dan plastik), Koloid belerang.
Koloid Asosiasi
Koloid yang terbentuk dari gabungan partikel kecil yang larut dalam medium. Contoh koloid Fe(OH)3 .
Telah dijelaskan bahwa koloid terdiri atas dua fasa yaitu safa terdispersi dan fase pendispersi. Berdasarkan wujud dari fasa terdispersi dan medium pendispersinya maka sistem koloid dalam dikelompokkan sebagai berikut:
safa terdispersi dan fase pendispersi |
Koloid Liofil
yaitu koloid yang suka berikatan dengan mediumnya sehingga sulit dipisahkan atau sangat stabil. Jika mediumnya air disebut koloid hidrofil, yaitu yang suka air. Contoh : agar - agar dan tepung kanji.
Koloid Liofob |
Koloid yang tidak menyukai mediumnya sehingga cenderng memisah, dan akibatnya tidak stabil. Bila mediumnya air, disebut koloid hidrofob yang tidak suka air. Contoh : sol emas dalam air.
Koloid dapat berubah menjadi tidak koloid atau sebaliknya. Berdasarkan perubahan itu ada maka koloid dibagi menjadi :
Koloid reversible
yaitu suatu koloid yang dapat berubah jadi tak koloid, dan kemudian menjadi koloid lagi. Contoh air susu bila dibiarkan akan mengendap, tetapi bila dikocok kembali akan bercampur seperti semula.
Koloid irreversible
koloid yang setelah berubah menjadi bukan koloid tidak dapat berubah kembali menjadi koloid. Contoh : sol emas.
Demikianlah artikel tentang Koloid - Pengertian - Jenis Koloid, semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk para pembaca setia blog pustaka ilmu. Jangan lupa untuk di share dan berkomentar. Terimakasih
Post a Comment for "Koloid - Pengertian - Jenis Koloid"
Post a Comment