Tips Budidaya Tanaman Jengkol

Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa tahap dalam budidaya tanaman jengkol:
  • Persiapan lahan: Lahan yang baik untuk budidaya tanaman jengkol adalah lahan yang terletak di daerah dengan curah hujan rata-rata tinggi, serta memiliki tanah yang bertekstur lempung atau lemah. Lahan juga harus dibersihkan dari sampah atau gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman jengkol.
  • Penyiapan bibit: Bibit jengkol dapat diperoleh dari benih yang ditanam di nursery atau dari tanaman jengkol yang sudah tua yang dipindahkan ke lokasi baru. Benih jengkol dapat ditanam di media tanam seperti tanah, pasir, atau kompos yang telah dicampur dengan pupuk kandang. Bibit jengkol akan tumbuh dengan baik jika ditanam pada kondisi suhu antara 20-30 derajat Celsius dan diberi cukup cahaya matahari.
  • Penanaman: Setelah bibit jengkol tumbuh dengan baik, bibit tersebut dapat ditanam di lahan yang telah disiapkan. Tanaman jengkol dapat ditanam dengan menggunakan metode tanam pola, yaitu dengan mengelompokkan tanaman dengan jarak tanam yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman jengkol.
  • Pemeliharaan: Setelah tanaman jengkol ditanam, perlu dilakukan pemeliharaan yang teratur seperti penyiraman, pemupukan, dan penjagaan terhadap hama dan penyakit. Penyiraman tanaman jengkol harus dilakukan secara teratur, terutama pada musim kemarau, sedangkan pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang atau pupuk organik lainnya. Hama dan penyakit dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan lahan dan melakukan pengendalian hama secara teratur.
  • Panen: Tanaman jengkol biasanya akan terendam dalam air selama beberapa bulan setelah panen, sehingga biji-bijinya akan terlepas dari bahan yang mengelilinginya. Setelah biji-bijinya terlepas, biji-biji tersebut dapat dikeringkan dan disimpan sampai akan ditanam kembali.
Bagi kebanyakan orang Indonesia, jengkol ini juga dapat diolah menjadi berbagai menu makanan. Misalnya dijadikan semur jengkol, keripik jengkol atau jenis hidangan yang lain. Mungkin tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui cara budidaya tanaman jengkol. Pada tulisan kali ini kami akan membagikan bagaiamana cara budidaya tanaman jengkol yang benar.

Tips Budidaya Tanaman Jengkol

Pembibitan Tanaman Jengkol

Tanaman jengkol memang bisa ditumbuhkan dengan 2 cara, yaitu dengan cara ditanam melalui cara cangkok dan ditanam dengan cara melalui bijinya. Untuk mendapatkan bibit jengkol, langkah pertama yang mesti dilakukan ialah menyediakan kantong plastik dengan ukuran kecil yang telah diisi dengan tanah didalamnya. Tanamlah biji jengkol didalam kantong plastik tanaman yang berisi tanah subur itu. Sirami biji jengkol secara teratur sampai tumbuh kecambah jengkol yang akan muncul kurang lebih 2 minggu hingga 3 minggu kemudian dari masa pembibitan.

Setelah kecambah jengkol tumbuh, saatnya bibit jengkol yang masih kecambah tersebut dipindahkan ke lahan yang lebih besar yang telah disiapkan. Berikanlah pupuk secara teratur supaya pohon jengkol bisa tumbuh secara sehat. Berikanlah perlindungan pada saat tanaman jengkol masih muda agar tidak diganggu oleh hama.

pohon jengkol

Upaya budidaya atau penanaman tanaman jengkol sendiri masih belum banyak di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan tanaman jengkol biasanya tumbuh secara liar. Untungnya tanaman jengkol mudah untuk tumbuh.

Pohon jengkol dapat ditumbuhkan dengan cara cangkok atau dari bijinya. Tanaman jengkol yang ditanam melalui bibit atau biji akan mulai berbuah jika telah berumur 5 tahun atau lebih. Jika tenaman jengkol tumbuh melalui proses cangkok, maka jangka waktu berbuah tanaman jengkol akan jauh lebih cepat atau pendek.

Hama yang banyak menyerang pohon jengkol adalah kebanyakan hama ulat buah yang sering menggerogoti buah jengkol dan yang sering tidur pada buah jengkol yang telah tua sampai buahnya berlendir dan keropos, serangan hama lainnya ialah hama tupai atau bajing. Tupai sangat suka menggerogoti buah jengkol yang setengah tua karena pada masa tersebut jengkol berasa manis.

Hama lain yang banyak menyerang tanaman jengkol biasanya oleh masyarakat atau petani di sebut dengan boloren, hama ini menyerang tanaman jengkol, tidak hanya kambium namun menyerang tanaman jengkol sampai pada hati pohon, apabila tidak terselamatkan pohon jengkol akan mengering dan mati.Hama


Masa Panen

Pada umur sekitar 5 tahun tanaman jengkol sudah dapat berbuah. Apabila dengan cara vegetatif seperti okulasi dan cangkok, umur berbuah tanaman jengkol bisa lebih pendek lagi. Satu pohon jengkol yang telah cukup umur, dapat menghasilkan jengkol bersih yang telah dikupas sekitar 15kg hingga 20 kg.

Demikianlah artikel tentang Tips Budidaya Tanaman Jengkol, semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk para pembaca setia blog pustaka ilmu. Jangan lupa untuk di share dan berkomentar. Terimakasih

Post a Comment for "Tips Budidaya Tanaman Jengkol"