Penjelasan Jenis dan Fungsi Pupuk

Pupuk adalah bahan kimia atau campuran bahan-bahan yang ditambahkan ke tanah atau tanaman untuk memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman. Fungsi pupuk adalah sebagai berikut:
  • Menyediakan nutrisi esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Beberapa nutrisi yang paling penting bagi tanaman adalah nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
  • Meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap air dan nutrisi.
  • Membantu menjaga struktur tanah agar tetap baik dan memungkinkan tanaman untuk tumbuh dengan baik.
  • Meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
  • Mencegah kekurangan nutrisi pada tanaman yang dapat menyebabkan kelemahan pertumbuhan dan penyakit.
  • Menjaga keseimbangan nutrisi dalam tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimal.

Pupuk tidak hanya dapat digunakan pada tanaman pertanian, tetapi juga pada tanaman hias dan pohon-pohon di taman atau halaman rumah. Penggunaan pupuk yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman.


Terdapat beberapa jenis pupuk yang dapat digunakan, yaitu:
  • Pupuk anorganik: merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak tergolong sebagai bahan organik. Contohnya adalah pupuk NPK (nitrogen, fosfor, dan kalium) yang terbuat dari unsur-unsur kimia seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk anorganik umumnya lebih cepat diserap oleh tanaman dibandingkan pupuk organik.
  • Pupuk organik: merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. Pupuk organik membutuhkan waktu lebih lama untuk diserap oleh tanaman dibandingkan pupuk anorganik, tetapi memberikan manfaat yang lebih lama bagi tanaman.
  • Pupuk hidroponik: merupakan pupuk yang digunakan pada sistem pertanian hidroponik, yaitu sistem pertanian yang menggunakan cairan sebagai media pertumbuhan tanaman. Pupuk hidroponik biasanya terdiri dari garam-garam mineral yang diperlukan oleh tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.
  • Pupuk hayati: merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan yang telah mengalami proses pembusukan seperti pupuk kompos dan pupuk cair. Pupuk hayati dapat membantu meningkatkan struktur tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menyerap air dan nutrisi.
  • Pupuk lokal: merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan yang tersedia di daerah tertentu, seperti pupuk kandang, pupuk cair, dan pupuk hayati. Pupuk lokal umumnya lebih ramah lingkungan dan lebih mudah didapat daripada pupuk yang diimpor.

Penjelasan Jenis dan Fungsi Pupuk

Berdasarkan asal atau kejadiannya, pupuk dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Pupuk Organik

Pupuk organic adalah semua sisa bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan yang mempunyai kandungan unsure hara rendah. Pupuk organic tersedia setelah zat tersebut mengalami proses pembusukan oleh mikro organisme. Selain pupuk anorganik, pupuk organic juga harus dberikan pada tanaman. Macam-macam pupuk organic adalah sebagi berikut:

a. Kompos

Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dengan cara membusukkan sisa-sisa tanaman. Pupuk jenis ini berfungsi sebagai pemberi unsure-unsur hara yang berguna untuk perbaikan struktur tanah.


b. Pupuk Hijau

Pupuk hijau adalah bagian tumbuhan hijau yang mati dan tertimbun dalam tanah. Pupuk organic jenis ini mempunyai perimbangan C/N rendah, sehingga dapat terurai dan cepat tersedia bagi tanaman. Pupuk hijau sebagai sumber nitrogen cukup baik di daerah tropis, yaitu sebagai pupuk organic sebagi penambah unsure mikro dan perbaikan struktur tanah.


c. Pupuk kandang

pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Kandungan hara dalam puouk kandang rata-rata sekitar 55% N, 25% P2O5, dan 5% K2O (tergantung dari jenis hewan dan bahan makanannya). Makin lama pupuk kandang mengalamai proses pembusukan, makin rendah perimbangan C/N-nya.


2. Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa anorganik) adlah puuk yang sengaja dibuat oleh manusia dalam pabrik dan mengandung unsure hara tertentu dalam kadar tinggi.

Pupuk anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam yang diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Puuk anorganik dapat menghasilkan bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.


Berdasarkan kandungan unsure-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan sebagai berikut :

1. Pupuk Tunggal

Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.

a. Pupuk Nitrogen

Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
  • Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan. 
  • Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya. 
  • Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik) 

Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium. Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino, selanjutnya berubah menjadi protein.

Baca Juga : Jenis-jenis antibiotik

Nitrogen termasuk unsure yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea.

Macam-macam pupuk nitrogen sebagai berikut :
  • pupuk urea(CO(NH2)2) yang mengandung 47% nitrogen (paling tinggi dibandingkan dengan pupuk nitrogen jeni lain). Urea sangat mudah larut dalam air dan juga mudah diubah menjadi ion nitrat (NO3-) yang mudah diserap oleh tumbuh-tumbuhan. Cara pembuatan urea : 2NH3(g) +CO2(g) CO(NH2)2(s) +H2O (l) 
  • pupuk ZA (Zwavel Ammonium) atau ammonium sulfat ((NH4)2SO4) yang mengandung 21% nitrogen. 
  • Pupuk ammonium klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen. 
  • Pupuk ASN (ammonium Sulfat Nitrat) atau [(NH4)3(SO4)(NO3)], mengandung 23-26% nitrogen. 
  • Pupuk natrium nitrat atau sodium nitrat (NaNO3), mengandung 15% nitrogen. 

b. Pupuk Fosforus

Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses :
  • respirasi dan fotosintesis 
  • penyusunan asam nukleat 
  • pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah. 
  • Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan, 
  • Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen. 

Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.

Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :
  • pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5. 
  • Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium. 
  • Pupuk aluminium fosfat (AlPO4) 
  • Pupuk besi (III) fosfat (FePO4) 


3. Pupuk Kalium

Fungsi kalium bagi tanaman adalah :
  • Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman. 
  • Mempercepat metabolisme unsure nitrogen, 
  • Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur. 

Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:
  • pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl yang beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl 90 (mengandung 53% K2O). Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O). 


2. Pupuk Majemuk

Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK.

Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL).

Kadar unsure hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).

Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi N, P, dan K yang beragam.

Nilai suatu pupuk ditentukan oleh hal-hal berikut :
  • Kadar unsure, makin tinggi kadar unsure, akin tinggi nilai pupuk. 
  • Higroskopisitas, pupuk buatan mulai menarik air pada kelembaban 51-99%. Pupuk yang mudah menarik air, misalnya urea mengalami masalah pada penympanan, sifat higroskopis secara langsung tidak mempengaruhi nilai pupuk sebagai penambah kesuburan tanah. 
  • Kelarutan, mempengaruhi mudah tidaknya unsure-unsur yang terkandung diambil oleh tanaman. 
  • Cara kerja, bekerjanya pupuk adalah waktu yang diperlukan hingga pupuk tersebut dapat dihisap oleh tanaman dan memperlihatkan pengaruhnya. Bekerjanya pupuk sangat mempengaruhi waktu dan cara penggunaan pupuk. 
  • Keasaman, beberapa jenis pupuk dapat dipakai untuk meningkatkan, mempetahankan, atau mengurai keasaman tanah. 

Pengaruh negatif penggunaan pupuk

a. Pengaruh negatif pupuk urea;

tanah akan bersifat agak asam penggunaan urea berlebihan dalam kurun waktu yang berdekatan akan mengurangi proses tumbuhnya kecambah dari suatu bibit dan mengurangi daya serap akar.


b. Pengaruh negatif pupuk superfosfat;

Jika kelebihan superfosfat, tanah akan kelebihan asam. Hal ini dikarenakan superfosfat dapat meningkatkan konsentrasi hydrogen dalam tanah. Dapat bersifat racun bagi tanaman jika diberikan pada tanaman yang tumbuh pada tanah yang mengandung banyak unsure aluminium.

Hal ini dikarenakan superfosfat dapat mempercepat pembentukan racun aluminium, atau toxic aluminium.


c. Pengaruh negatif pupuk ammonium sulfat;

Dapat bersifat racun bagi tanah jika diberikan pada tanah tanpa disertai kapur. Tanpa adanya batuan kapur, ammonium sulfat akan bebas bereaksi dengan besi, aluminium, dan mangan membentuk racun besi, aluminium, dan mangan. Kelebihan pupuk ammonium sulfat mengakibatkan tanah besifat asam. Dengan demikian, pupuk ini harus diberikan pada tanah yang bersifat basa.

Demikianlah artikel tentang Penjelasan Jenis dan Fungsi Pupuk, semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk para pembaca setia blog pustaka ilmu. Jangan lupa untuk di share dan berkomentar. Terimakasih

Post a Comment for "Penjelasan Jenis dan Fungsi Pupuk"