Soal SBMPTN Kimia - Latihan Persiapan SBMPTN

SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) adalah ujian masuk terpusat yang diadakan setiap tahun di Indonesia untuk siswa yang ingin mendaftar program sarjana di perguruan tinggi negeri. Ujian mencakup berbagai mata pelajaran, termasuk kimia. Jika Anda tertarik untuk mengikuti ujian kimia SBMPTN, Anda perlu membiasakan diri dengan konten yang tercakup dalam ujian tersebut. Ini biasanya mencakup topik-topik seperti reaksi kimia, kesetimbangan kimia, termokimia, dan kimia organik. Anda juga dapat diuji pemahaman Anda tentang perhitungan kimia dan keterampilan laboratorium. Penting untuk mempelajari dan mengulas materi yang kemungkinan besar akan tercakup dalam ujian untuk meningkatkan peluang keberhasilan Anda. Semoga beruntung!

Nomor atom silicon dan klor berturut turut adalah 14 dan 17. Jika silicon dan klor membentuk senyawa, maka olekul senyawa yang dihasilkan ?
(1). Bersifat nonpolar
(2). Mempunyai satu pasang lektron bebas pada atom pusatnya
(3). Berbentuk tetrahedral
(4). Mempunyai satu ikatan kovalen koordinasi

Pembahasan :
Konfigurasi
14Si = 2 8 4 , ev = 4 → Non logam
17Cl = 2 8 7, ev = 7 → Non logam
Maka ikatan antara atom Si dengan Cl adalah kovalen

Atom Si membutuhkan 4 elektron lagi supaya electron valensinya tabil sesuai dengan aturan octet sehingga jika berikatan dengan Cl maka rumus molekulya menjadi : SiCl4 dengan membentuk 4 ikatan kovalen tunggal :

SiCl4 dengan membentuk 4 ikatan kovalen tunggal

PEI = Pasangan electron ikatan = 4 = X
PEB = Pasangan electron bebas = 0 = E
Tipe molekul : AX4
Bentuk molekul = Tetrahedral
Kepolaran : Non Polar

Jawaban yang benar adalah 1 dan 3

Jawaban : B


Soal 2

Interaksi antar molekul yang paling dominan antara molekul air dengan molekul oksigen pada larutan oksigen dalam air adalah . . . .
A.Gaya London
B.Ikatan hidrogen
C.Dipole terinduksi – dipole permanen
D.Dipole permanen – dipole permanen
E.Ion – ion

Pembahasan :
Interaksi antar molekul dalam larutan tersebut ada 3 :
1.Interaksi antara sesama molekul air
= Polar – Polar = Gaya antar dipole / dipole – dipole
= Ikatan hidrogen antara atom H pada molekul air dengan O pada molekul air lainnya

2.Interaksi antara sesame molekuk O2
= Non polar – Non polar = Gaya disperse / Gaya London / Gaya dipole sesaat

3.Interaksi antara molekul air denngan oksigen
= Polar – non polar = Gaya dipole terimbas = Gaya dipole permanen – dipole terimbas

Jawaban : C


Soal 3

Analisis terhadap suatu zat yang digunakan untk pencucian kering menghasilkan 2,4 gram karbon, 0,3 gram hidrogen dan 10,65 gram klor (ar C = 12, H = 1 dan Cl = 35,5). Senyawa berikut yang mungkin merupakan zat pencuci tersebut adalah . . . .
A.Trikloroetena
B.1,1,2,2-tetrakloroetana
C.1,1,2-trikloroetana
D.1,2-dikloroetana
E.1,2,3-trikloropropana

Pembahasan :
Zat → dianalisis menghasilkan 2,4 gram C, 0,3 gram H dan 10,65 gram Cl

Untuk mencari rumus molekul senyawa kita tentukan dari perbandingan mol masing masing unsur yang terdapat dalam senyawa tersebut.
C2,4/12 H0,3/1Cl10,65/35,5
C0,2H0,3Cl0,3

Rumus molekul senyawa : C2H3Cl3

Carilah di option yang rumus molekul senyawanya sama dengan C2H3Cl3
Yaitu : 1,1,2 – trikloroetana
H H
| |

Cl – C – C – H
| |
Cl Cl

Jawaban : C


Soal 4

Silicon karbida tau karborundum dapat diperolh dengan mereaksikan SiO2(Ar Si = 28, O = 16) dengan C (Ar C = 12) pada temperature tinggi, menurut persamaan reaksi :
2C(s) + SiO2(s) → SiC(s) + CO2(g)

Jika 4,5 gram karbon direaksikan denga 3 gram SiO2 menghasilkan 1,5 gram karborundum, maka persentase hasil reaksi tersebut adalah . . . .
A.20 %
B.38 %
C.60 %
D.75 %
E.90 %

Pembahasan :

2C + SiO2 → SiC + CO2
4,5 gram 3 gram
Menghasilkan 1,5 gram SiC
Persentase hasil = …..?

Persentase hasil = (Hasil sebenarnya(percobaan)) / Hasil teoritis(Stoikiometri) x 100 %

Hasil sebenarnya = 1,5 gram

Hasil teoritis
n C = 4,5 / 12 = 0,375 mol
n SiO2 = 3 / 60 = 0,05 mol

Persamaan reaksi :
2C + SiO2 → SiC + CO2
m 0,375 0,05 - -
rx 0,1 0,05 0,05 0,05
s 0,275 - 0,05 0,05
n SiC yang terebentuk = 0,05 mol
Massa SiC(massa teoritis) = n x Mr = 0,05 x 40
= 2 gram

Persentase hasil = (1,5)/(2) x 100 % = 75 %

Jawaban : D


Soal 5

Sebanya 1,2 gram batuan yang mengandung magnesium, dilarutkan dalam HC pekat berlebih. Kadar magnesium (Ar Mg = 24) dalam larutan ini ditentukan dengan cara mengendapkannya sebagai magnesium hidroksida (Ar H = 1, O = 16) . bila massa endapan yang diperoleh adalah 0,29 gram, maka kadar magnesium dalam batuan tersebut adalah . . . .
A.60 %
B.40 %
C.24 %
D.10 %
E.7 %


Pembahasan :
1,2 gram batuan ( mengandung magnesium) + HCl pekat = Larut
Larutan diendapkan sebagai Mg(OH)2 sebanyak 0,29 gram.
Kadar magnesium dalam batuan adalah . . . .?

Reaksi :
Mg + 2HCl → MgCl2 + H2

Diendapakan sebagai Mg(OH)2 sebanyak 0,29 gram
n Mg(OH)2 = gr / Mr = 0,29 /58 = 0,005 mol
n Mg(OH)2 = n MgCl2 = 0,005 mol
n Mg = 1/1 x mol MgCl2 = 0,005 mol

Massa Mg = n x Mr = 0,005 mol x 24 = 0,12 gram
% Mg dalam batuan = (Massa Mg)/(massa batuan) x 100 %
= 0,12/1,2 x 100%
= 10 %

Jawaban : D


Soal 6

Entalpi pembakaran standar (∆H0) oktana adalah – 5080 kJ/mol. Bila entalpi pembentukan standar (∆H0f) CO2 dan H2O berturut – turut adalah -394 dan -242 kJ/mol, maka entalpi pembentukan standar (∆H0f) oktana adalah . . . .
A.+ 250 kJ/mol
B.-250 kJ/mol
C.+508 kJ/mol
D.-508 kJ/mol
E.+636 kJ/mol

Pembahasan :
∆H0 Oktana = - 5080 kJ/mol
∆Hf CO2 = - 394 kJ/mol
∆Hf H2O = - 242 kJ/mol
∆Hf Oktana = …..?

Reaksi pembakaran :
C¬8H18 + 25/2O2 → 8CO2 + 9H2O ∆H0 = - 5080 kJ/mol

Supaya koefisien pecahannya hilang maka kita kali dua kedua ruas termasuk ∆H0 nya
2C¬8H18 + 25O2 → 16CO2 + 18H2O ∆H0 = - 10.160 kJ/mol

∆H0 = ∑entalpi pembentukan produk - ∑entalpi pembentukan reaktan
- 10.160 = (16 x ∆Hf CO2 + 18 x ∆Hf H2O) – (2x∆Hf C8H18 + 25 x ∆Hf O2)
- 10.160 = (16 x - 394 kJ/mol + 18 x - 242 kJ/mol) – (2x∆Hf C8H18 + 25 x 0 )
- 10.160 = (-6304 + (-4356)) -2 x ∆Hf C¬8H18
- 10.160 = - 10660 - 2 x ∆Hf C¬8H18
2 x ∆Hf C8H18 = - 10660 + 10.160
∆Hf C8H18 = - 500 / 2
= - 250 kJ/mol

Jawaban : B


Soal 7

Reaksi yang melibatkan vanadium sebagai reduktor adalah . . . .
1.V2O5 + 2HCl + H2O → 2VO+2 + 4OH- + Cl2
2.2NH4VO3 → V2O5 + 2NH3 + H2O
3.V2O5 + SO2 → 2VO2 + SO3
4.4VO2 + O2 → 2V2O5

Pembahasan :

Pembahasan

Jawaban : D


Soal 8

Suatu baterai dengan elektroda Al+3 | Al dan Ni+2 | Ni pada keadaan standar menghasilkan arus 0,2 A selama 804 menit. Nilai E0 Al+3 | Al = - 1,66 V , E0 Ni+2 | Ni = - 0,25 V, F = 96500 C /mol electron, Ar Al = 27, dan Ar Ni = 59. Pengurangan massa di naoda adalah . . . .g
A.5,9
B.2,9
C.2,7
D.1,5
E.0,9

Pembahasan :
Baterai → Sel Volta
Elektroda : E0 Al+3 | Al = - 1,66 V
E0 Ni+2 | Ni = - 0,25 V
I = 0,2 A
t = 804 menit = 804 x 60 detik
F = 96500 C/mol

Massa yang berkurang dinaoda . . .?
Mol e = I x t / 96500
= 0,2 x 804 x 60 / 96500
= 9648/96500 mol
E0 Al+3 | Al = - 1,66 V
E0 Ni+2 | Ni = - 0,25 V
E0 Al < E0 Ni

Maka yang mengalami reduksi = Ni(katoda) dan Oksidasi = Al (Anoda)

Reaksi di anoda = oskidasi (reaksi penguragan massa logam Al)
Al → Al+3 + 3e
9648/96500 mol
Maka mol Al yang teroksidasi = 1/3 x 9648/96500 mol

Massa Al yang berkurang(oksidasi) = n x Mr
= 1/3 x 9648/96500 mol x 27
= 0,89 gram = 0,9 gram

Jawaban : E


Soal 9

Reaksi fasa gas :
2NO(g) + Br2(g) → 2NOBr(g)

Dilakukan dalam wadah tertutup dengan kosentrasi awal reaktan yang berbeda beda. Pada table dibawah ini, yang dimaksud dengan waktu reaksi (t) adalah waktu dari awal reaksi sampai hilangnya Br2.
Perc. [NO] (M) [Br2] (M) t (menit)
1 0,1 0,05 4
2 0,1 0,1 2
3 0,2 0,05 1

Berdasrkan data ini, persaman laju reaksi tersebut adalah . . . .
A. r = k [NO]2
B. r = k [Br2]
C. r = k [NO][Br2]
D. r = k [NO][Br2]2
E. r = k [NO]2[Br2]

Pembahasan :

Datanya :

Perc. [NO] (M) [Br2] (M) t (menit)
1 0,1 0,05 4
2 0,1 0,1 2
3 0,2 0,05 1

Kalian harus ingat bahwa r = 1/t

Misalkan persamaan laju reaksinya : r = k [NO]x[Br2]y
x → orde reaksi terhadap NO → Cari [Br2] yang sama
Percobaan 1 dan 3
{1/2}x = {1/4}
x = 2
y → orde reaksi terhadap Br2 → Cari [NO] yang sama

Percobaa 1 dan 2
{1/2}y = {1/2}
y = 1

Persamaan laju reaksinya adalah : r = k [NO]2[Br2]1

Jawaban : E


Soal 10

Tetapa penurunan titik beku molal air adalah 1,860C. Larutan A dibuat dengan melarutkan 2,10 gram NaNO3 (Mr=84) ke dalam 250 gram air. Larutan B dibuat dengan melarutkan 5,55 gram CaCl2 (Mr = 111) ke dalam 500 gram air. Kedua senyawa tersebut terdisosiasi sempurna dalam air. Perbandingan ∆Tf larutan A terhadap B adalah . . . .
A.1/3
B.1/2
C.2/3
D.3/4
E.1/1

Pembahasan :
Tf = 1,86 0C

Larutan A = 2,1 Gram NaNO3 (Mr = 84) ke dalam 250 gram air

Larutan B = 5,55 gram CaCl2 (Mr = 111) Ke dalam 500 gram air
α = 1
∆Tf A : ∆Tf B = …. ?

NaNO3 → Na+ + NO3 n= 2 → i = 2
CaCl2 → Ca+2 + 2Cl- n = 3 → i = 3
∆Tf A : ∆Tf B = (gr/Mr x 1000/p)a x Tf x n A / (gr/Mr x 1000/p)b x Tf x n B
= (2,1/84 x 1000/250) x 2 / (5,55/111 x 1000/500) x 3
= 2 / 3

Jawaban : C

Demikianlah artikel tentang Soal SBMPTN Kimia - Latihan Persiapan SBMPTN, semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk para pembaca setia blog pustaka ilmu. Jangan lupa untuk di share dan berkomentar. Terimakasi

Post a Comment for "Soal SBMPTN Kimia - Latihan Persiapan SBMPTN"