Metode Budidaya Tanaman Kacang Kapri

Kacang Kapri adalah sejenis legume yang tumbuh di daerah tropis, terutama di Indonesia. Kacang Kapri merupakan sumber protein yang baik dan sering digunakan dalam berbagai masakan, seperti sayur-sayuran, sup, dan bahan dasar untuk tepung. Kacang Kapri juga memiliki kandungan nutrisi yang baik, termasuk karbohidrat, protein, serat, dan berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin B, vitamin C, kalsium, dan zat besi.

Kacang Kapri juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol darah, dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Kacang Kapri juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan tulang, dan meningkatkan kesehatan kulit.

Untuk memasak kacang Kapri, pertama-tama kacang Kapri harus dicuci bersih dan direndam dalam air selama beberapa jam agar mudah dipotong. Setelah itu, kacang Kapri dapat diolah dengan cara dipanggang, ditumis, atau dicampur dengan bahan lain untuk membuat masakan seperti sayur-sayuran, sup, atau tepung. Kacang Kapri juga dapat dikonsumsi sebagai makanan ringan yang diolah dengan cara dibakar atau digoreng.

Bibit berkualitas bagus apabila bibit tak terkandung cacat, tak mengandung campuran dengan biji lain atau benda lain, bibit utuh, belum kadaluarsa serta daya kecambah tinggi diatas 80% dan bebas dari penyakit bawaan yang berbahaya.

Pembenihan dilaksanakan dengan mengeluarkan benih dari polong selanjutnya polong dikeringkan sepanjang tiga hari bilamatahari bersinar penuh atau hingga polong cukup kering, sehingga status kadar air terhadap benih cuma sekitar 10% hingga 15%. Benih dipilih buat menemukan benih yang baik serta ditempatkan dalam wadah yang tertutup rapat. setelah itu benih disimpan di tempat yang kering serta tak terserang sebaran sinar matahari

Bibit kacang kapru yang dipakai tak butuh disemai, langsung saja ditanam terhadap lahan yang sudah disiapkan buat budidaya kacang kapri.

Metode Budidaya Tanaman Kacang Kapri

Berikut ini tahapan-tahapan sebelum bididaya kacang kapri.

Pengolahan Tanah

Tanah yang dibutuhkan buat budidaya kacang kapri adalah tanah yang gembur, dengan pengolahan atau penyiangan tanaman liar atau rumput terlebih dahulu buatlah sirkulasi udara dalam tanah. sehabis lahan telah bersih, tanah dibajak atau dicangkul dengan kedalaman 30 cm serta selanjutnya diratakan.

Setelah tanah digemburkan serta telah diratakan, tanah dibuat menjadi bedengan dengan lebar sekitar 50 cm dan bedengan dibuat memanjang kearah timur barat buat mendapat sinar matahari secara optimal. Jarak antar bedengan yang dipisahkan oleh parit saluran air dibuat dengan ukuran sekitar 25 cm hingga 30 cm dengan tinggi bedengan sekitar 25 cm.


Penanaman

Jarak tanam antar lubang adalah sekitar 15 cm hingga 20 cm, sementara jarak antar barisan tanaman sekitar 50 cm. Selanjutnya benih kacang kapri ditanam kedalam lubang serta ditutup kembali dengan tanah. Benih kacang kapri akan terlihat tumbuh sekitar 5 hari kemudian.


Pemeliharaan

Pengendalian gulma dilaksanakan dengan penyiangan 2 kali sepanjang waktu peningkatan terhadap saat tanaman kacang kapri berusia sekitar tiga minggu serta enam minggu dengan pertolongan dicabut atau kored. Pemberian pupuk kandang dilaksanakan2 minggu hingga 3 minggu sebelum tanam dengan dosis 10 ton hingga 15 ton per hektar atau 1 kg/m2 hingga 1,5 kg/m2. Penyiraman tanaman kacang kapri sebagusnya dilaksanakan terhadap pagi hari atau sore hari.

Penggemburan tanah dilaksanakan buat menggemburkan tanah yang sudah memadat di sekitar tanaman dampak dari penyinaran matahari serta siraman hujan. Pemangkasan pucuk-pucuk kacang kapri dilaksanakan sejumlah dua kali yaitu sehabis tanaman berusia 3 minggu serta 5 minggu.

Tanaman kacang kapri tumbuh merambat serta memiliki sulur, oleh pasal itu butuh ditambahkan lanjaran atau tongkat penopang buat merambatkan tanaman. Pemasangan lanjaran ini sebagusnya dilaksanakan terhadap saat tanaman kacang kapri sudahberusia 3 minggu atau bila tingginya sudah 15 cm. Lanjaran yang dipakai dapat berbentuk bambu dengan panjang bambu sekitar 150 cm serta ditancapkan di samping tanaman kacang kapri Pemupukan.

Perkiraan dosis serta masa aplikasi pemupukan terhadap tanaman kacang kapri adalah sebagai berikut terhadap saat tanaman kacang kapri belum ditanam diberikan pupup Urea, SP36 serta Kcl dengan dosis Urea sejumlah 124 Kg/hektar, SP36 sejumlah 250 Kg/hektar serta Kcl sejumlah 180 Kg/hektar, sementara sehabis waktu 3 minggu sehabis tanam cuma diberikan pupuk Urea dengan dosis sejumlah 124 Kg/hektar.

Pemupukan tambahan yang diberikan kebiasaannya berbentuk pupuk daun serta diberikan dengan metode penyemprotan terhadap permukaan bawah daun dan dilaksanakan terhadap pagi hari atau sore hari terhadap saat tanaman kacang kapri sudahberusia 20 hari hingga 30 hari sehabis tanam.


Panen

Panen kapri polong muda dilaksanakan terhadap saat tanaman berusia mencapai usia 60 hari, sementara gejala terhadap biji kapri kebiasaannya dengan polong penuh dan warnanya masih hijau berusia sekitar 70 hari.

Demikianlah artikel tentang Metode Budidaya Tanaman Kacang Kapri, semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk para pembaca setia blog pustaka ilmu. Jangan lupa untuk di share dan berkomentar. Terimakasih

Post a Comment for "Metode Budidaya Tanaman Kacang Kapri"